Pernah suatu saat saya ingin mencari review tentang salah satu skincare yang ingin saya beli. Saya pun mulai mengetikkan merknya di Google dan ternyata halaman pertama yang ditampilkan Google adalah website-website bentukan korporat. Kebanyakan review singkat tentang cocok atau tidaknya dengan produk itu. Memang cukup membantu, tapi buat saya yang suka penjelasan mendetail jadi kurang puas. Sementara para reviewer yang berpengalaman kini saya temukan sudah meninggalkan blog-blog mereka. Kalau saya mau cari review mereka tentang sebuah produk, saya harus scroll panjaaaaang sampai entah berapa kali dan belum tentu produk yang saya ingin baca reviewnya pernah dibahas olehnya.
Pengalaman itu membuat saya yakin bahwa menulis blog itu penting sekali untuk merapikan arsip kita. Saya pernah juga ingin mencari review buku/novel yang ingin saya baca, dan tentu saja bookblogger jumlahnya lebih sedikit lagi daripada beautyblogger.
![]() |
Photo by 2H Media on Unsplash |
Ada banyak orang yang mengumpulkan foto-foto pribadi dan menguploadnya ke media sosial, entah itu Facebook atau Instagram. Padahal kalau diposting di blog kita tidak perlu mereduce ukuran asli foto-foto itu sehingga kalau ingin dicetak kualitasnya akan tetap bagus. Pun kalau ingin menulis opini yang panjang nggak perlu buat Tread berjilid-jilid yang pada akhirnya akan tenggelam oleh Thread yang baru. Jika suatu saat ingin kita angkat lagi tema yang pernah dibahas itu, tinggal cari dengan keyword, langsung ketemu. Nggak perlu scroll-scroll sampai puyeng matanya.
Selain itu masih banyak alasan lain yang menurut saya sangat penting dan mudah-mudahan bisa membuat yang membaca tulisan ini tergerak hatinya untuk mulai ngeblog. Bukan untuk alasan bisnis, karena mungkin memang saat ini blog sudah tidak bisa menghahsilkan uang sebanyak dulu. Tapi alasan-alasan yang menurut saya lebih penting dari sekadar uang selain yang sudah saya sebutkan di atas;
Authenticity
Saya pernah menulis di blog baru tentang persepsi saya mengenai blog dan sosial media. Silakan baca di sini. See? Saya nggak perlu scroll panjang-panjang untuk mencari postingan itu. Cukup 3-4 klik dan langsung ketemu lalu saya tempelkan di tulisan ini.
Bagi saya, menulis di blog itu seperti menulis diary atau jurnal pribadi. Jadi walaupun tidak ada yang membaca, ya tidak masalah. Yang jadi masalah dengan sosial media saat ini adalah, kita selalu ingin dilihat orang lain ketika memublikasikan sesuatu. Bahkan jika awalnya niat itu tidak ada, dorongan-dorongan untuk ingin tampil bisa muncul karena ekosistemnya memang dibuat seperti itu. Menulis di blog lebih aman untuk hati dan mental karena kita bisa jujur dalam menulis, tanpa khawatir dihakimi atau disalahpahami. Karena blog adalah rumah, kita tidak perlu dandan dan memoles penampilan supaya diterima orang lain. Dan memang itulah awal tujuan platform blog dibuat.
A blog (a shortened version of “weblog”) is an online journal or informational website displaying information in reverse chronological order, with the latest posts appearing first, at the top. It is a platform where a writer or a group of writers share their views on an individual subject.
Share your passion, neatlly
Karena blog sifatnya personal, kita bisa bagikan apa saja yang kita suka. Apa bedanya dengan media sosial? Bagi yang punya banyak hobi dan minat, blog membantu kita untuk merapikan isi pikiran kita yang banyak itu. Setiap menulis, kita bisa kategorikan dengan label. Mirip seperti hashtag di media sosial, tapi milik kita sendiri. Bisa ditampilkan seperti Highlight di Instagram tanpa perlu khawatir dihapus oleh pemilik platformnya 😏.
Ketika kita sudah passionate tentang sesuatu, kita bisa membagikannya melalui blog. Entah itu hobi membaca buku, fotografi, atau apapun, blogging adalah cara yang menurut saya paling baik untuk menyimpan dan merapikan arsip-arsip tersebut sekaligus membagikannya pada dunia.
Improved writing skill
Practice makes perfect. Semakin sering kita melakukan sesuatu, semakin baik kita menguasai keterampilan tersebut. Menulis adalah salah satunya. Bahkan jika kita tidak punya tujuan untuk belajar atau menjadi penulis sekalipun, tulisan kita akan semakin membaik seiring dengan semakin seringnya kita melakukannya. Saya pun dulu sering dipuji keterampilan mengetiknya oleh teman-teman ketika kuliah, tentu saja salah satu sebabnya karena saya sudah terbiasa mengetik di Friendster dan Multiply sejak 2008.
Personal growth & reflection
Membaca ulang tulisan-tulisan saya dari tahun-tahun sebelumnya membuat saya menyadari betapa banyaknya saya berubah. Hal ini juga membantu saya mengevaluasi diri, tentang hal-hal apa dari diri saya yang ternyata masih belum mengalami perbaikan. Sering saya tersenyum sendiri membaca tulisan-tulisan ngawur saya di zaman dulu, dan akhirnya bersyukur bahwa saya sudah melangkah sejauh ini. Membaca tulisan lama juga telah mengingatkan saya pada cita-cita pribadi yang ternyata pernah jauh terpendam ketika saya memutuskan untuk menikah lalu sekarang perlahan mulai saya bangkitkan lagi.
***
Ada banyak sekali manfaat blogging yang bisa kita dapatkan secara personal maupun profesional, hingga bisa menghasilkan uang. Dan saya masih percaya blogger.com akan tetap bertahan karena kenyataannya, sejak pertama kali dibuat tahun 1999, pendapatan bersih Google dari semua mitra AdSense (termasuk blog, aplikasi, dll.) sekitar $9.92 miliar di tahun 2023. Jadi sepertinya Blog masih memberikan sumbangan besar untuk Google. Kalaupun pada akhirnya nanti Blogger akan gulung tikar, akan selalu ada cara untuk menyelamatkan arsip-arsip online kita.
0 Comments