Selama bulan Januari kemarin hujan turun hampir setiap hari di kota saya. Saya sampai ingat, selama 31 hari hanya 1 hari kami lalui tanpa hujan yaitu tanggal 29. Sisanya, setiap pagi setelah subuh dan sore setelah asar pasti hujan deras mengguyur. Bahkan sampai Februari ini hujan masih saja turun hampir tiap hari dengan durasi yang cukup lama, bisa 2 sampai 3 jam. Kondisi seperti itu membuat saya sekeluarga jadi suka bete karena nggak bisa main keluar rumah seperti biasanya. Qia dan Aqsha juga jadi mudah mengeluh. Tiap hujan turun mereka langsung manyun sambil berujar, “Yaaaah, hujan lagi.”
Hujan adalah rahmat, berkah dari Allah untuk manusia. Itu yang selalu saya sounding ke Qia kalau dia sudah mulai mengeluh karena hujan tak kunjung berhenti atau gerimis turun di tengah siang. Walaupun nggak terlalu berhasil membuat keluhannya hilang, tapi setidaknya saya berusaha supaya Qia akan mengingat nasihat itu.
Tantangan lain dari kondisi itu biasanya adalah anak yang jadi mudah sakit. Beberapa kali jadwal mengaji saya batal karena teman-teman ngaji saya tidak bisa hadir disebabkan anak yang sakit. Saya pun jadi mulai khawatir juga dengan kesehatan Qia dan Aqsha. Lalu setelah searching sana-sini cara mencegah penyakit di musim hujan, saya coba untuk menerapkan di rumah. Alhamdulillah sampai hari ini Qia dan Aqsha masih tetap lincah dan aktif seperti biasa. Itu tandanya mereka masih sehat, karena #AktifItuSehat kan?!
Nah, beberapa waktu lalu saya dan suami secara spontan berinisiatif mengajak Qia dan Aqsha jalan-jalan ke kampus UIN Raden Intan Lampung, almamater kami. Kebetulan lokasinya hanya 5 menit dari rumah. Di sana kami ajak Qia dan Aqsha ke halaman masjid Safinatul Ulum yang masih dalam proses pembangunan.
Sebelum pergi, tidak lupa saya pakaikan pakaian yang panjang dan hangat untuk Qia dan Aqsha. Ini penting untuk menjaga tubuh mereka dari cuaca dingin dan udara lembab yang bisa membuat mereka jadi lebih mudah terserang penyakit. Apalagi halaman masjid Safinatul Ulum ini sangat luas dan tidak banyak pepohonan tinggi, sehingga angin akan bertiup cukup keras di sore hari.
Komplek Masjid Safinatul Ulum ini memang cocok sekali dijadikan tempat piknik gratis. Masjidnya dikelilingi embung yang difungsikan sebagai serapan air hujan agar tidak banjir. Jadi kalau sedang musim hujan begini airnya penuh seperti danau. Qia dan Aqsha senang sekali berjalan-jalan mengelilinginya. Sesekali mereka juga berlarian mengajak kami kejar-kejaran. Jangan khawatir karena sudah disediakan jalur pejalan kaki dengan paving block mengitari embung.
Lelah berlarian, kami ajak Qia dan Aqsha duduk di pinggir embung sambil melihat-lihat sekeliling. Aqsha pun mulai saya kenalkan dengan macam-macam nama benda yang bisa kami lihat. Sesekali mereka heboh karena bisa melihat pesawat melintas dari jarak yang lumayan dekat. Tidak terhalang seperti kalau melihat di halaman rumah.
Di hari-hari biasa tempat ini pasti akan ramai pengunjung. Kebanyakan mahasiswa yang sedang belajar, olahraga, atau anggota UKM yang membuat konten video atau foto untuk akun media sosial mereka. Beberapa kali kami ke sini, sering secara tidak sengaja ketemu dengan junior yang bahkan kami tidak kenal tiba-tiba menghampiri dan menyapa. Biasanya juga akan ada keluarga lain yang menghabiskan waktu sore di sini, mengajari anak mereka naik sepeda atau sekadar jalan-jalan seperti kami.
Karena cuaca sedang mendung, kampus tampak sepi. Tapi Qia dan Aqsha tetap bahagia karena jarang sekali bisa keluar rumah di musim hujan begini. Selama mereka bermain, susu #IndomilkUHTKidsFullCream selalu ditangan.
Saya memang selalu memberikan susu UHT untuk Qia dan Aqsha. Susu UHT diproses dengan suhu yang tinggi (Ultra High Temperature) dalam waktu singkat sehingga mikroorganisme berbahaya mati namun tidak merusak kandungan nutrisi dalam susu.
Susu Indomilk UHT Kids Fuul Cream ini tinggi kalsium dan dilengkapi dengan fosfor, vitamin D, dan juga sumber vitamin A, B1, dan B6. Semua kandungan nutrisi ini sangat penting untuk menunjang masa pertumbuhan anak-anak kita. Terutama kalsium dan vitamin D untuk pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.
Hal lain yang membuat saya memilih susu Indomilk UHT Kids Full Cream adalah karena bebas tambahan gula dan garam sehingga cocok untuk pengganti ASI atau setelah anak berusia 1 tahun. Tapi meskipun tanpa tambahan gula dan garam justru rasanya lezat, gurih dan segar alami dari lemak susu sapi segar. Dari berbagai artikel yang saya baca, konsumsi gula dan garam berlebih untuk anak-anak akan berdampak buruk untuk kesehatan gigi dan ginjal mereka. Bayangkan saja kalau setiap hari mereka mengonsumsi susu yang mengandung gula dan garam tambahan, maka sama saja kita menumpuk penyakit ke tubuh anak kita. Karena anak-anak --terutama anak saya—dalam sehari bisa minum susu 200 – 300 ml.
Keuntungan lain dari susu yang bebas gula dan garam tambahan adalah tidak membuat tenggorokan cepat haus. Karena kandungan natrium klorida dalam garam sifatnya menarik cairan, tambahan garam dalam susu akan menahan air dalam tubuh. Itulah mengapa susu dengan tambahan garam bisa menyebabkan anak cepat haus. Padahal dalam susu segar, sudah ada kandungan garam alami berupa natrium sodium yang merupakan sumber natrium yang baik. Sama seperti kandungan laktosa yang menjadi sumber gula alami dari susu. Jadi sebenarnya, tidak perlu menambahkan gula dan garam dalam susu seperti yang bisa kita temukan dalam UHT merk lain.
Dengan bekal susu Indomilk UHT Kids Full Cream, selain praktis Qia dan Aqsha bisa bermain lebih lama tanpa sebentar-sebentar mengeluh kehausan. Kemasannya yang mungil pas banget di genggaman Aqsha yang masih 2,5 tahun. Dengan ukuran 115 ml sudah cukup untuk menemani aktifitas Aqsha di luar rumah tanpa saya harus kerepotan menyiapkan susu untuknya. Harganya juga terjangkau, hanya sekitar Rp. 3.300 untuk yang di luar pulau Jawa per kotaknya. Jadi saya bisa stok di rumah tanpa perlu menyimpannya di kulkas. Kalau mau pergi, tinggal bawa 1 atau 2 kotak dalam tas.
Dari semua kelebihan-kelebihan susu Indomilk UHT Kids Full Cream inilah yang membuat saya yakin untuk memberikannya kepada Qia dan Aqsha setelah mereka tidak ng-ASI lagi. Saya sangat yakin dengan asupan nutrisi yang baik bisa membantu anak-anak tetap sehat dan aktif seperti Qia dan Aqsha saat ini.
0 Comments