Kurang lebih sekitar 6 bulan yang lalu, salah seorang teman saya menghubungi via messenger. Candra namanya. Dia meminta saya untuk membantunya dalam sebuah proyek yang akan dia kerjakan. Kaget juga sih, karena selama ini kami jarang berkomunikasi. Apalagi setelah saya menikah dan tinggal di sekolah, sepertinya teman-teman mulai membatasi atau terhalangi kalau ingin berinteraksi dengan saya.
Hanya percakapan singkat, Candra meminta saya untuk menjadi verifikator untuk aplikasi yang akan dia buat bersama beberapa temannya. Tentu saja saya mengiyakan tanpa banyak pikir panjang. Toh, waktu itu saya nggak terlalu menganggap serius percakapan kami. 'Memangnya semudah apa membuat aplikasi?' Pikir saya saat itu.
Dan benar saja, waktu berlalu dan kami tidak berkomunikasi lagi. Bahkan saya sampai lupa pada percakapan itu. Sampai pada suatu hari, saya melihat Candra memposting di akun Instagramnya. Dia menceritakan bahwa tidak lama lagi akan lahir sebuah aplikasi yang dinamakan Iqro'. Tapi lagi-lagi, saya cuma membatin 'oh, jadi si Candra bikinnya.'
Terus terang saya tidak terlalu takjub ketika melihat Candra dan teman-temannya membuat aplikasi mengaji itu. Karena sekarang sudah banyak aplikasi-aplikasi yang dibuat untuk mempermudah orang belajar membaca Al-Qur'an. Dan saya sebagai salah seorang guru ngaji, sebenarnya tidak terlalu bangga dengan hal itu. Alasannya adalah karena saya orang yang kuno. Menurut saya, membaca Al-Qur'an hanya bisa dikuasai dengan baik jika berguru langsung pada seseorang. Bertatap muka.
Tapi ternyata aplikasi Iqro' yang ini berbeda. Setelah bertemu dengan Candra dan mendengar penjelasannya, saya baru memahami bahwa Iqro' bukanlah buku ngaji digital. Iqro' adalah semacam marketplace tempat orang yang ingin belajar mengaji mencari sendiri guru untuk mereka yang profilnya paling cocok dengan calon santri. Kalau kalian pernah dengar tentang Ruang Guru, nah Iqro' ini mirip-mirip lah. Tapi khusus pada pencarian guru mengaji saja.
Akhirnya tanggal 10 September kemarin aplikasi Iqro' versi beta resmi dilaunching. Dan alhamdulillah sudah ada santri yang mendaftar. Saya sih optimis, kalau campaign tentang Iqro' terus digaungkan akan ada banyak orang yang berminat dan mencari guru ngaji melalui aplikasi ini. Yang jadi masalah, jumlah guru ngajinya yang saat ini sepertinya belum memadai. Karena untuk diketahui, banyak guru ngaji yang mengajar sekarang ini sebenarnya juga masih belum baik bacaan Al-Qur'annya. Nah, untuk itu saya mengajak kalian yang merasa mahir membaca Al-Qur'an untuk bergabung dengan Iqro' membantu saudara kita yang lain dalam mempelajari Al-Qur'an. Kalian bisa isi formulir pendaftaran mentor Iqro' melalui link ini.
Atau kalian merasa butuh guru ngaji tapi bingung mau cari di mana? Download aplikasi Iqro di Playstore dan temukan guru yang cocok. Ingat, cari guru ngaji ya bukan cari jodoh.
0 Comments