Kalau tahun lalu saya membuat resolusi, tahun ini lebih banyak hal lagi yang saya pikirkan untuk melaluinya. Bukan sekadar target-target yang sudah tertulis manis di list-list harian, tapi juga hutang-hutang menumpuk yang harus segera terlunasi menghiasi pikiran saya di pagi 1 Januari tadi. Makanya saya bela-belain nulis jam 1 dini hari hanya supaya saya nggak memulai tahun baru dengan kebiasaan lama lagi; menunda pekerjaan.
Alhamdulillah tahun 2017 saya lewati dengan cukup baik walaupun resolusi hanya sebatas tulisan. Nggak juga ding, ada beberapa yang mulai sedikit menunjukkan titik terang. Tapi paling tidak, ada banyak hal di 2017 yang nggak saya bayangkan sebelumnya tiba-tiba saya dapatkan. Allah itu memang sering bikin kejutan kan ya?!
Saya gagal resign karena masih belum diizinkan suami, gagal daftar kuliah S2 karena kondisi belum memungkinkan. Sampai saat ini saya masih berusaha mengikhlas-ikhlaskan sih, tapi yang namanya hidup nggak akan pernah selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan selalu itu pelajaran penting yang saya dapat setiap melalui fase baru dalam hidup saya. Untung punya iman, jadi nggak putus harapan. Percaya bahwa surga dan neraka itu eksis akan sangat membantu kita tetap optimis loh.
Meski tertatih, rumah yang kami beli dengan susah payah akhirnya layak huni dan beberapa hari ini kami sudah coba untuk menginap di sana. Saya bahagia, walaupun pada akhirnya ada konsekuensi baru dengan hal itu; memikirkan siapa yang akan tinggal di sana. Jadi pokoknya beres dulu satu urusan, kemudian selanjutnya baru dipikirkan lagi.
Jadi, tahun ini saya nggak mau muluk-muluk membuat resolusi. Intinya, saya ingin jadi lebih baik dari tahun-tahun lalu. Merencanakan tiap hari hal-hal yang akan saya lakukan sepertinya lebih cocok untuk saya. Karena setiap hari ada hal baru yang mengejutkan bagi saya. Lagipula, sepertinya saya sedang lelah...
0 Comments